Ignite Me (Shatter Me #3)

image

Dear, Juliette Cewek plin-plan

Sebenarnya aku nggak tahu musti ngomong apa sama kamu dan takut karena dirimu yang suka labil mendadak, tapi aku beranikan juga akhirnya. Maaf kalo tulisan ini sedikit ngaco, karena memang inilah yang aku rasakan tentangmu. Yup, plin-plan… entah kenapa aku merasa pendirianmu mudah goyah, kalo alasannya karena kamu manusia dan seorang perempuan bisa sedikit aku maklumi, meskipun pembelaanmu itu nggak kreatif tetap aja kamu itu kurang yakin sama pendirianmu. Sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah hampir melemparkan dirimu ke jalan depan rumahku (yang ini mungkin aku dramatisir :D). Hampir tiap waktu lho, nggak ada hitungan hari malah… ketika kamu ngambil keputusan A tapi karena ngeliat reaksi yang lain, kamu jadi bimbang, ragu dan nggak yakin sama apa yang sudah kamu pikirkan sebelumnya. please, deh…. kamu tuh bukan bulu burung yang ringan dan suka kebawa angin. Meski aku akui akhirnya kamu sedikit berubah (cuman sedikit, ga usah GR), tapi aku apresiasi hal itu…. sekali lagi, meski cuman sedikit banget.

Dear, Juliette Cewek maruk

Kamu pikir hati cowok bisa dimainin? Apalagi oleh cewek sepertimu. Manfaatin kelemahan dan ketidakberdayaanmu untuk tempel sana tempel sini. Macam cicak aja kau ini, yang mendekati mangsanya diam-diam terus memakannya…(meskipun nggak kamu makan juga lah) dalam hal ini kamu kecewakan mereka, kamu hancurkan hati mereka. Jijik tahu nggak? Kalo memang kamu cuman butuh teman ya jangan berikan mereka harapan yang lebih. Emang bener bukan aku yang kamu kecewakan, tapi sebagai sesama manusia yang PUNYA perasaan, ngeliatnya aja bikin muak. Kamu kira kami barang yang bisa diganti siapa saja yang kamu mau?

Dear, Juliette Cewek lebay

Kamu tuh ya… bersikap biasa dikit bisa nggak? Kamu pikir kamu itu matahari? Yang dikelilingi planet-planet dan menjadi pusat galaksi kita ini. Kamu pikir kamu tuh yang paling sengsara di dunia ini? Yang paling sedih dan paling suci? Kamu tuh cuman cewek yang menyedihkan tahu nggak. Ngaku-ngaku keluarga tapi yang kamu pikirin cuman kamu, kamu dan kamu. Egoisnya ga ketulungan, apalagi saat kamu merasa seolah-olah dunia akan hancur bila kamu sedih. Terus yang kamu lakuin di gedung itu… Apa-apaan itu! Sok-sokan menguasai orang lain, blah….omong kosong. Nguasai diri sendiri aja bbutuh bertahun-tahun….lha ini?!?

Dear, Juliette Cewek ga penting

Rasanya cukup ini saja lah. Dibaca syukur, ga dibaca ya udah. Nulis ini juga cuma buat ngebuang waktu luangku kok… ga usah mikir kalo aku nulis ini KHUSUS buatmu..

Tepat dugaan anda!

Diatas saya menulis curhatan saya untuk tokoh utama IGNITE ME yang merupakan buku ketiga dari trilogi SHATTER ME yang ditulis oleh Tahereh Mafii yang merupakan buku pamungkas.

Juliette dan Warner merencanakan untuk melakukan kudeta, setelah Julliette yang berhasil sembuh dari tembakan Anderson dan dirawat oleh Warner yang di bantu oleh dua penyembuh. Juliette akhirnya keluar dari persembunyian dengan dibantu oleh Warner tentu saja dan bertemu dengan Kenji yang membawanya untuk menemui penduduk penghuni Omega Point yang tersisa masih hidup setelah serangan Anderson ke tempat itu.

Rencana baru yang akhirnya membuat Adam naik pitam selain karena persekutuan yang dilakukannya dengan Warner yang berniat membunuhnya, juga karena perasaan cemburu karena dia masih mencintai gadis itu pada saat itu

Apakah yang akan terjadi dan berhasilkah mereka membunuh Anderson?


Akhirnya….. selesai juga siksaan buku ini terhadap saya 😀

Mencoba bertahan dengan mengikuti buku ini sampai akhirnya. Dan dengan bangga saya menyatakan bahwa (drum roll, please) SAYA SELESAI. Dengan mengharapkan akhir dari cerita yang memuaskan hati dan pikiran tapi yang saya dapatkan akhir cerita yang “udah, gitu aja? oke”.

Ada dua hal yang menarik rasa ingin tahu saya dan membuat saya tidak sabar segera menyelesaikan buku ini, yaitu apa yang terjadi antara Warner dan Adam iykwim dan berhasil tidaknya mereka membunuh Anderson. Setelah sampai ke halaman 400 dan belum ada tanda-tanda jawaban atas apa yang saya cari, harapan saya pupus hilang dan siap-siap menelan kekecewaan. Roman yang terjadi di antara mereka ber-empat ber-tiga juga, seperti sinetron Indonesia dengan Cewek Galau sebagai center point-nya.

Perkembangan ceritanya sangat amat mengecewakan buat saya pribadi. Ketegangannya juga sangat minim, aksi yang bahkan sampai mendekati akhirpun tidak kentara. Semua seolah ditulis begitu saja supaya cepat selesai, fokus cerita pun lebih berpusat pada kisah percintaan si Cewek (pura-pura) Lemah dan bukan ke perjuangan kelompok itu demi sebuah kebebasan yang saya kira menjadi poin utama trilogi ini.

10 comments on “Ignite Me (Shatter Me #3)

  1. Pingback: [Sinopsis] Ignite Me (Shatter Me #3) | Dina's Pensieve

  2. Wahahaha pertama ketawa sendiri liat reviewnya… Jadi penasaran mau baca unravel me sama ignite me.. Mau buktiin si Julliete bener gak kayak gitu 😀

    Like

  3. Pingback: The Darkest Minds (The Darkest Minds #1) |

  4. Shatter Me masih bagus di aku, tapi mau baca yang Unravel Me agak ragu. Jangan2 ini kayak seri Legend yang bagus di awal tp buku pamungkasnya minim aksi tapi romancenya bertebaran. Sungguh sangat disayangkan. Tapi, mungkin karena buku ini lebih cocok buat pembaca cewek sih IMHO

    Like

Leave a comment